Minggu, 21 Februari 2010

PT PJB

Sejarah

Sejarah PJB bermula sejak tahun 1945, dimana didirikan Perusahaan Listrik dan Gas. Tahun 1965, perusahaan tersebut dibagi menjadi 2: Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara. Tahun 1972, status PLN menjadi Perusahaan umum (Perum). Tahun 1982, PLN dipecah lagi menjadi dua: Unit Divisi dan Unit Pembangkitan Tenaga Listrik dan Transmisi. Tahun 1994, status PLN menjadi Persero. Setahun kemudian, dilakukan restrukturisasi atas PT PLN (Persero) dengan pendirian subsider pembangkitan. Restrukturisasi ini dilakukan untuk memisahkan misi perusahaan atas sosial dan komersial.

Pada tanggal 3 Oktober 1995, PT PLN (Persero) membentuk 2 (dua) anak perusahaan untuk mengelola pembangkit listrik yang memasok energi listrik di Pulau Jawa dan Bali. Kedua anak perusahaan PLN tersebut adalah PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) yang berkantor pusat di Jakarta dan PT PLN Pembangkitan Jawa Bali II (PT PLN PJB II) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 2000, PT PLN PJB II diubah nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali atau singkatnya PT PJB. Sedangkan PT PLN Pembangitan Jawa Bali I (PT PLN PJB I) berubah nama menjadi PT Indonesia Power.



== Pembangkit Tenaga Listrik ==
PT PJB mengelola berbagai jenis pembangkit tenaga listrik dengan total kapasitas 6.519 MW yang berlokasi di 6 tempat, yaitu PLTU & PLTGU Gresik ([[Kabupaten Gresik]]) dengan kapasitas 2.218 MW, PLTU & PLTGU Muara Karang ([[Jakarta Utara]]) dengan kapasitas 1.208 MW, PLTU Paiton ([[Paiton, Probolinggo]]) dengan kapasitas 800 MW, PLTGU Muara Tawar ([[Tarumajaya, Bekasi]]) dengan kapasitas 920 MW, PLTA Cirata ([[Tegalwaru, Purwakarta]]) dengan kapasitas 1.008 MW, dan PLTA Brantas ([[Sumberpucung, Malang]]) dengan kapasitas 274 MW.

1 komentar: